Langsung ke konten utama

Postingan

PERBEDAAN FRAUD TREE LAMA DAN FRAUD TREE BARU

FRAUD TREE LAMA FRAUD TREE BARU Perbedaan Fraud Tree lama dengan Fraud Tree Baru ada pada kategori : 1 . Asset Misappropriation Fraud  (Penyimpangan atas aset) pada bagian Cash , pada Fraud Tree yang lama pada bagian Cash dibagi tiga kelompok, yaitu :  Cash larceny schemes ,  fraudulent disbursements schemes , dan  skimming schemes sedangkan pada Fraud Tree yang baru pada bagian Cash dibagi tiga kelompok, yaitu : Theft of Cash on Hand,  Theft of Cash Receipts dan  fraudulent disbursements schemes . 2. Di dalam Fraud Tree lama, kategori ke tiga adalah  Fraudulent Statement  (Pernyataan palsu atau salah pernyataa), yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Financial dan Non-Financial . Namun pada Fraud Tree baru, kategori tersebut diganti dengan Financial Statement Fraud yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Net Worth / Net Income Overstatement dan  Net Worth / Net Income Understatement .
Postingan terbaru

THE EVOLUTION OF FRAUD THEORY

EVOLUSI TEORI FRAUD Pada perkembangannya faktor – faktor pendorong adanya fraud semakin berkembang, pada awalnya hanya 3 faktor yang mendorong adanya fraud, 3 faktor tersebut dinamakan teori fraud triangle , namun akhirnya banyak faktor – faktor lain yang muncul. Pada akhirnya teori fraud tersebut juga berkembang. Berikut evolusi dari teori fraud : 1.       Teori Fraud Triangle Teori Fraud Triangle ini di kemukakan oleh Donald Cressey pada tahun 1953. Namun konsep  fraud triangle  pertama kali diperkenalkan dalam SAS No. 99 yaitu standar audit di Amerika Serikat yang terdiri dari: tekanan, kesempatan dan rasionalisasi. ·          Tekanan ( Pressure ) Tekanan adalah suatu bentuk dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan  fraud , contohnya utang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya yang mendorong terjadinya  fraud  adalah kebutuhan atau masalah finansial. Namun, banyak juga yang terdorong oleh karena keserakahan.

About ''Organizational Citizenship Behavior (OCB)''

Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB)  adalah perilaku - perilaku dari pekerja yang melebihi apa yang sudah disyaratkan oleh peran formulanya serta tidak secara langsung dan eksplisit diakui oleh sistem kompensasi/reward yang resmi. Jadi OCB itu merupakan perilaku atau tindakan  seseorang yang dilakukan dengan keinginannya sendiri dan sukarela, tanpa ada paksaan, tidak untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kepentingan organisasi. Menurut Alison (2001) mengemukakan bahwa terdapat lima dimensi primer dari OCB, yaitu : 1. Altruism , yaitu perilaku membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas - tugas yang berkaitan erat dengan operasional organisasi. 2. Civic Virtue , yaitu perilaku menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap fungsi - fungsi organisasi baik secara profesional maupun sosial alamiah 3. Consencientiousness , yaitu perilaku yang berisikan tentang kinerja dari prasyarat peran yang melebihi

E-Commerce

BliBli Blibli adalah salah satu E-Commerce  di Indonesia dengan konsep belanja online ala mall. Dengan konsep tersebut blibli mengharapkan masyarakat Indonesia yang terbiasa belanja di mall bisa menemukan barang yang mereka cari dengan mudah dan menyenangkan dimanapun dan kapanpun.  Blibli  adalah produk pertama PT Global Digita Niaga  yang merupakan anak perusahaan Djarum  dibidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blili bekerja sama dengan teknologi provider kelas dunia, mitra logistik, banking partner serta merchant partner dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna blibli.

Annual Report

ANNUAL REPORT PT SEPATU BATA Tbk. 2014 A.     Manajemen Reporting ·          Laporan Dewan Komisaris page 15 ·          Laporan Direksi page 25 ·          Komposisi Saham page 36 ·          Kinerja Saham page 37 ·          Informasi Pemegang Saham Utama page 38 ·          Pembahasan Manajemen dan Analisis page 42 ·          Tata Kelola Perusahaan page 51 ·          Tanggung Jawab Sosial Perusahaan page 62                                                         B.      Financial Reporting ·          Laporan Keuangan Tahun 2014 page 67 Untuk file Annual Report PT SEPATU BATA Tbk. klik link di bawah ini https://drive.google.com/file/d/0B-dLTtTnN8yZZE9MNjFnVDVZdTQ/view?usp=sharing

IT CONTROL (PENGENDALIAN KOMPUTER)

IT CONTROL adalah hal yang penting. Pengendalian ini, yang secara khusus berhubungan dengan lingkungan IT dan audit TI, terbagi ke dalam dua kelompok umum : Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. ·          Pengendalian Umum (general control) berkaitan dengan perhatian pada keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan sistem, dan pemeliharan program. Pengendalian umum pada perusahaan dilakukan terhadap aspek fiskal maupun logikal. Aspek fiskal dilakukan terhadap asset-asset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal terhadap sistem informasi di manajemen. ·          Pengendalian aplikasi (application control) memastikan integritas sistem tertentu seperti aplikasi pemrosesan pesanan penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian.   Pengendalian aplikasi berkaitan dengan system akuntansi dan elemen prosedur-prosedur pengendalian dalam struktur pengendalian intern EDP. Pengendalian ini dirancang untuk menghasilkan kepastia

Internal Control Menurut COSO

COSO FRAMEWORK Definisi internal control menurut COSO Internal Control menurut COSO adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai: Efektifitas dan efisiensi operasional Reliabilitas pelaporan keuangan Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku Komponen Pengendalian Internal : 1.       Control Environment / Lingkungan Pengendalian Merupakan susunan dari standar, proses dan struktur yang menyediakan dasar untuk terlaksananya pengendalian internal dalam organisasi. Dewan Direksi dan manajemen senior menetapkannya sebagai sifat paling utama menimbang pentingnya pengendalian internal dan juga mengharapkan standar perilaku. Control Environment terdiri dari :   Integritas dan etika dari organisasi Parameter memperbolehkan dewan direksi untuk menjalankan kepemimpinannya mempertanggungjawabkan kesalahan Struktur organisasi dan tugas – tugas bagi yang berhak dan bertanggung